Satu-satunya keluhan Amiri tentang kehidupan pernikahannya yang bahagia adalah dia mengalami hari-hari yang menyakitkan karena hasrat seksualnya yang kuat. Amiri yang selalu mencari kesenangan, dengan sengaja menurunkan celana dalamnya dari balkon apartemen, merayu sang paman untuk mengambilnya dan datang mengantarkannya, lalu menjadi gila dengan penisnya yang besar dan hasrat seksualnya yang mustahil. Entah bagaimana, dia kehilangan kendali atas dirinya sendiri, dan pada akhirnya paman tetangga pun pun terpikat dengan tubuh terindah yang pernah dilihatnya.
